TUGAS AKHIR PRAGMATIK
ANALISIS TINDAK TUTUR
DALAM DIALOG CUPLIKAN FILM “PERAHU
KERTAS”
Oleh : Devi wahyu Utami ( 11. 20717. 053)
PBSI V B
Transkrip Dialog
Kugie :Aku
orang paling jahat sedunia Kak. Ada orang sebaik Remi, sesempurna Remi yang
sayang banget sama aku. Tapi terus aku gak bisa.
Karel :Karena
Keenan ? Gie, Gie ! Dari dulu kalau kamu cerita temanmu yang namanya Keenan itu
Gie. Matamu langsung bercahaya. Kamu itu lebih hidup. Nyawa kamu tiba-tiba
nambah dua aja. Remi itu kan teman baik aku. Aku tahu kamu deket sama dia. Aku
orang yang paling seneng. Tapi apa ya ? Aku itu gak lihat cahaya yang sama
dengan apa yang aku lihat kalau kamu cerita teman kamu yang namanya Keenan itu.
Kugie :Aku
ketemu pacarnya di Bali. Dia baik banget. Dan aku seneng lihat Keenan dapet
cewek kayak gitu.
Karel :Tapi
tetep aja. Tetep patah hati kan? Ya kan Gie?
Kugie :
Ehhh. Ini semua ngebingungin banget. Apalagi ada ini(cincin pemberian Remi).
Kugie mau kabur aja ke Timbuktu.
Karel :
Kok ke Timbuktu sih? Gie, ini itu bukan dongeng. Ya ini hidup. Hadepin. Kamu
harus berani. Berani jujur diri kamu sendiri. Jujur sama orang yang kamu
sayangin. Gak semua dongeng bisa happy ending, apalagi realitas.
1.
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan salah satu cara berkomunikasi yang
hanya bisa dilakukan oleh manusia. Menurut Ferdinand De Saussure, bahasa adalah
ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial
merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Bahasa
adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem,
yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri
berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan
adaptasi. Ilmu yang mempelajari bahasa disebut linguistik.
Salah satu cabang ilmu dari linguistik adalah
pragmatik. Pragmatik adalah fungsi bahasa yang mengandung aspek-aspek sosial
yang menekankan bagaimana menyampaikan maksud dengan cara yang sesuai dalam
konteks yang tersedia. Pragmatik menentukan bagaimana memilih gabungan kata
yang tepat untuk situasi saat itu. menurut Leech (1983) pragmatic is studies
meaning in relation to speech situation. Sedangkan menurut Wijana (1996: 2)
pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara
eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi.
Kajian pragmatik lebih menitikberatkan pada ilokusi
dan perlokusi daripada lokusi sebab di dalam ilokusi terdapat daya ujaran (maksud
dan fungsi tuturan), perlokusi berarti terjadi tindakan sebagai akibat dari
daya ujaran tersebut. Sementara itu, di dalam lokusi belum terlihat adanya
fungsi ujaran, yang ada barulah makna kata/kalimat yang diujarkan.
Berbagai tindak tutur yang terjadi di masyarakat,
baik tindak tutur representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif,
tindak tutur langsung dan tidak langsung, maupun tindak tutur harafiah dan
tidak harafiah, atau kombinasi dari dua/lebih tindak tutur tersebut, merupakan
bahan sekaligus fenomena yang sangat menarik untuk dikaji secara pragmatis.
Karena itu pada makalah ini kami akan membahasnya, namun kami batasi hanya
mengenai situasi tutur, tindak tutur, tuturan performatif dan konstatif, serta
jenis-jenis tindak tutur.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemui
contoh-contoh pragmatik. Dalam kajian, penulis menganalisis tindak tutur dalam
dialog culikan film “Perahu Kertas”.
2.
ANALISIS
a. Analisis
Tindak Tutur Menurut Austin
M enurut Austin, tindak
tutur dibagi menjadi tiga yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi.
1. Tindak
Tutur Lokusi
Tindak tutur lokusi
adalah jenis tindak tutur yang bermaksud untuk menyampaikan suatu informasi
dari penutur ke lawan tutur. Dalam dialog pada cuplikan film “Perahu Kertas”,
sebagai berikut.
·
Aku orang paling jahat sedunia Kak. Ada
orang sebaik Remi, sesempurna Remi yang sayang banget sama aku. Tapi terus aku
gak bisa.
Tindak tutur lokusi di
atas bermaksud menyampaikan informasi kepada lawan tutur.
·
Aku ketemu pacarnya di Bali
Tindak tutur lokusi di
atas bermaksud memberitahukan lawan tutur bahwa penutur bertemu dengan pacar
Keenan di Bali.
b. Presuposisi,
Implikatur dan Entailment
1. Presuposisi
merupakan praanggapan. Dalam dialog cuplikan film “Perahu Kertas” yang termasuk
presuposisi adalah sebagai berikut.
·
Ada orang sebaik Remi, sesempurna Remi
yang sayang banget sama aku.
Kalimat di atas
merupakan anggapan penutur terhadap Remi, jika kita mengenal Remi maka dapt
dikatakan kalimat di atas benar , namun jika kita tidak mengenal Remi maka
belum bisa dikatan benar.
2. Entailment
merupakan anggapan yang mutlak.
·
Dari dulu kalau kamu cerita temanmu yang
namanya Keenan itu Gie. Matamu langsung bercahaya. Kamu itu lebih hidup. Nyawa
kamu tiba-tiba nambah dua aja..
Kalimat “nyawa kamu
tiba-tiba nambah dua”. Merupakan
entailment karena dua mutlak lebih dari satu, dengan dikatakan bahwa ia sangat
bahagia.
c. Analisis
Tindak Tutur Menurut Wijaya
Tindak tutur adalah
gejala individual yang bersifat psikologis dan keterbelangsungan ditentukan
oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur
dibagi menjadi empat yaitu, tindak tutur langsung, tindak tutur tak langsung,
tindak tutur literal dan tindak tutur non literal.
1. Tindak
tutur langsung
Tindak tutur langsung
merupakan tindak tutur yang sesuai dengan fungsi kalimat yang membentuknya
(kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat perintah).
·
Aku ketemu pacarnya di Bali. Dia baik
banget. Dan aku seneng lihat Keenan dapet cewek kayak gitu.
Bentuk tuturan di atas
termasuk tuturan langsung dengan modus kalimat berita, penutur memberi
informasi kepada lawan tutur.
2. Tindak
tutur tak langsung
Tindak tutur yang tidak
sesuai dengan fungsi kalimat yang membentuknya.
·
Tapi tetep aja. Tetep patah hati kan? Ya
kan Gie?
Kalimat di atas
termasuk tiondak tutur tak langsung, karena secara tak langsung penutur
menyatakan bahwa patah hati.
3. Tindak
tutur literal
Tindak tutur yang
dimaksudkan sama dengan makna-makna kata yang menyusunnya.
·
Aku orang paling jahat sedunia Kak.
Kalimat di atas
merupakan yindak tutur literal karena makna kalimatnya sesuai dengan makna
sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar