Senin, 30 Desember 2013

PENTINGNYA PERANAN PEMERINTAH DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA



PENTINGNYA PERANAN PEMERINTAH DALAM PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA
Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan gagasan atau pendapatnya sehingga terjadi komunikasi antara satu dengan yang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Begitu juga dengan negara Indonesia, di negara kita bahasa Indonesia dijadikan bahasa pemersatu bangsa karena Indonesia mempunyai bahasa ibu di masing-masing daerahnya. Selain itu bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan, bahasa nasional, dan bahasa yang dipakai dalam dunia pendidikan. Dalam penggunaannya bahasa Indonesia harus sesuai EYD, khususnya pada situasi formal.
Sedikit kembali ke masa lalu, secara kualitatif program pengaturan bahasa Indonesia oleh pemerintah, melalui kebijakan-kebijakan khusus pada masa pemerintahan Orde Lama kurang begitu gencar seperti yang terjadi pada masa Orde Baru. Mungkin saja ketika itu permasalahan bahasa agak dikesampingkan dibandingkan dengan penanganan masalah-masalah kebangsaan lain yang dianggap lebih urgen. Beberapa sumbangan pemerintah Orde Lama yang banyak berpengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia di kemudian hari,  antara lain dengan dilakukannya penerjemahan buku-buku berbahasa Belanda ke dalam  bahasa Indonesia, baik itu untuk  kepentingan pedoman pendidikan ataupun bidang yang lain. Mulai tanggal 1 Agustus  1947  Ejaan Van Ophuijsen diganti dengan Ejaan R. Soewandi, yang merupakan ejaan baru bahasa Indonesia ketika itu. Lembaga perencanaan bahasa juga dibentuk, dengan tugas antara lain: (a) merangkum istilah-istilah yang ada di masyarakat, (b) menyusun tata bahasa Indonesia khususnya sebagai kurikulum pendidikan sekolah dasar dan menengah, dan (c) memperbarui kamus seiring dengan perkembangan bahasa  (Baca Siregar dalam Dardjowidjodjo (Ed.), 1996:13).  Menjelang tahun 60-an tercetus kesepakatan antara wakil pemerintah Rebublik Indonesia dan wakil Konfederasi Kerajaan-kerajaan Malaya untuk menyamakan sistem ejaan yang disebut Sistem Ejaan Melindo. Namun karena hubungan politik yang kurang harmonis antara Indonesia-Malaysia selama tahun 60-an, Ejaan Melindo secara praktis tidak jadi diberlakukan di kedua negara.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, kebijakan terhadap arah perkembangan bahasa Indonesia mendapatkan perhatian dan porsi begitu besar. Dibentuknya Badan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia merupakan tonggak baru bagi sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Badan ini yang bertugas untuk menentukan sistem ejaan maupun format bahasa Indonesia Baku. Kemudian, pemerintah lewat BPPPBI  berusaha menjadikan ragam bahasa Indonesia yang dihasilkannya sebagai satu-satunya yang restui untuk dijadikan bahasa nasional.
Di bidang penyempurnaan ejaan, pada tahun 1972 diperkenalkan sistem Ejaan yang Disempurnakan (EYD) untuk menggantikan sistem ejaan sebelumnya. Perhatian yang ditunjukkan Presiden Soeharto terhadap perkembangan bahasa Indonesia pun disampaikan dalam beberapa Amanat Kenegaraan. Pada tahun 1972 antara lain dinyatakan bahwa, membina dan mengembangkan bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab nasional. Ditekankan pula, bahwa mengabaikan tanggung jawab ini adalah sama dengan membiarkan bahasa nasional tercinta menuju kehancuran (Amanat Kenegaraan, 1972, II:30-31).   Setahun kemudian, melalui sarana yang sama Presiden menghubung-hubungkan antara pemakaian bahasa dengan keberhasilan pembangunan. Dalam pernyataannya itu antara lain dikatakan, bahasa yang tertib mencerminkan cara berpikir, sikap, dan tindakan yang tertib pula. Dan ketertiban inilah kunci utama bagi berhasilnya pembangunan dan pembinaan bangsa (Amanat Kenegaraan, 1973, II:82).
Penjelasan di atas membuktikan bahwa partisipasi  pemerintah dalam perkembangan bahasa di negeri ini sangatlah penting. Selain menyempurnakan ejaan, pemerintah seharusnya lebih gencar untuk membina bangsa ini untuk dapat lebih sempurna menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Hal ini dilakukan bukan hanya di kota-kota besar, namun juga harus sampai ke pelosok-pelosok negeri. Karena dengan kita memakai bahasa Indonesia secara baik dan benar kita akan lebih mencintai negeri ini.
Kemudian pemerintah juga harus memberi contoh yang baik. Contonya pemerintah atau pejabat-pejabat negara harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai EYD dalam berpidato khususnya.Pemerintah juga harus bisa menumbuhkan kepercayaan di mata rakyatnya berkaitan dengan kredibilitasnya sebagai pengatur yang bisa dipercaya, tidak otoriter, tidak korup, demokratis, adil, dan selalu berpijak pada kepentingan bangsa Setelah memperoleh kepercayaan, semua program-program kebijakan yang dijalankan akan cenderung disikapi secara positif oleh masyarakat.
Jadi pemerintah harus benar-benar memperhatikan dan menyejahterakan rakyatnya terlebih dahulu agar pembinaan bahasa berlangsung dengan baik dan segala usaha untuk mempertahankan bahasa Indonesia mengarah pada tujuan yang sama yaitu bahasa Indonesia tetap hidup dan digunakan dengan baik dan benar di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar