KATA PENGANTAR
Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan penyususnan makalah yang berjudul “
Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dengan Metode Penelitian Kualitatif “
ini dengan lancar. Terima kasih kepada Ibu Nimas Permata Putri, S.Hum, M. Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah ini,dan terima kasih pula kepada teman –
teman atas partisipasi dan kerjasamanya dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak terdapat
kesalahan, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun butuhkan
dalam pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Banyak
kita ketahui dan gunakan dalam penelitian metode kualitatif maupun metode
kuantitatif, tetapi belum memahami cara penempatan dari metode – metode
tersebut. Disini akan dibahas tentang perbedaan dari metode penelitian
kualitatif dan metode penelitian kuantitatif agar tidak terjadi saling
mengklaim dari keduanya.
Tidak ada yang sempurna
dari kedua metode penelitian itu karena masih ada kelemahan maupun
kelebihannya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian metode penelitian kualitatif dan kuantitatif?
2. Apa
perbedaan dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian
kuantitatif?
3. Apa
yang harus dilakukan agar tidak terjadi saling klaim antara pendukung metode
penelitian tersebut?
C. Tujuan
Agar
kita memahami perbedaan dari metode penelitian kualitatif dengan metode
penelitian kuantitatif sehingga, tidak terjadi klaim dari pendukung masing –
masing metode dan dapat menggabungkan kedua metode tersebut dalam penelitian
kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN METODE
KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Metode penelitian kualitatif pada
dasarnya adalah proses penelitian untuk memahami yang didasarkan pada tradisi
penelitian yang khas, meneliti tentang manusia dan masyarakat. Menurut
Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah kontruktivisme yang
berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatupertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti
kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya
melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya.
Metode penitian kuantitatif, metode yang
digunakan dalam penelitian kuantitatif, khususnya kuantitatif analitik adalah
metode deduktif. Dalam metode ini teori ilmiah yang telah diterima kebenarannya
dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya. Pada dasarnya metode
ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuan
berdasarkan :
a. Kerangka
pemikiran yang bersifat logisdengan
argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasil disusun.
b. Menjabarkan
hipotesis yang merupakan deduksi dari
kerangka pemikiran tersebut.
c. Melakukan
verifikasiterhadap hipotesis
termaksud untuk menguji kebenaran pernyataannya secara faktual.
Penelitian kualitatif biasa
dilawankan dengan penelitian kuantitatif dengan alasan bahwa dalam kegiatan ini
peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan
penafsiran terhadap hasilnya. Namun demikian tidak berarti bahwa dalam
penelitian kualitatif ini peneliti sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan
angka, dalam hal-hal terentu, misalnya menyebutkan jumlah anggota keluarga,
banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk belanja sehari-hari ketika menggambarkan
kondisi sebuah keluarga, tentu saja bisa. Yang tidak tepat adalah apabila dalam
mengumpulkan data dan penafsirannya peneliti menggunakan rumus-rumus statistik.
Sebaliknya dengan penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pemahaman akan
kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel,
grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Selain data berupa angka, dalam
penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi kualitatif. Deengan
gambaran ini maka ada garis yang tegas antara penelitian kuantitatif dengan
penelitian yang ditinjau hanya dari penggunaan angka-angka.
B. PERBEDAAN
METODE PENELITIAN KUALITATIF DENGAN METODE PENELITIAN KUANTITATIF :
1.
Perbedaan
Aksioma
Aksioma adalah
pandangan dasar atau filsafat. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif
meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
hubungan variabel, kemungkinan generalisasi dan peranan nilai.
a. Sifat
Realitas
Dalam memandang
realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat perbedaan antara metode
kuantitatif dan kualitatif. Seperti telah dikemukakan, dalam metode kuantitaf
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu
yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut
jenis, bentuk, warna dan waktu, yang relatif lama, dapat diukur dan diverifikasi
Penelitian kualitatif
memandang obyek sebagai sesuatu yang utuh dinamis, hasil kontruksi pemikiran
dan interpretasi terhadap gejala yang diamati serta utuh karena setiap aspek
dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat
meneliti performance suatu pesawat,
peneliti kuantitatif dapat meneliti mesinnya saja atau bodynya saja, tetapi peneliti kualitatif akan meneliti semua
komponen dan hubungan satu dengan yang lain, serta kinerja pada saat pesawat
dijalankan.
Jadi realitas itu
merupakan kontruksi atau interpretasi dari pemahaman dari semua data yang
tampak dilapangan.
b. Hubungan
Peneliti dengan yang diteliti
Dengan menggunakan
kuesioner sebagai teknik pengumpulan data, maka peneliti kuantitatif hampir
tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan data.
Sebaliknya dengan menggunakan penelitian kualitatif peneliti mengenal siapa
yang diteliti dan siapa saja yang memberikan data maka peneliti kualitatif
harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan demilian peneliti kualitatif
harus mengenal betul orang yang memberikan
data.
c. Hubungan
antar Variabel
Peneliti kuantitatif dalam
melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan
akibat. Sehingga penelitiannya variabel independen dan dependen. Dari variabel
tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Dalam penelitian
kualitatif yang besifat holistik yang lebih menekankan pada proses, maka
penelitian ini dapat melihat hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti
lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi sehingga tidak diketahui
mana variabel independen dan dependennya.
d. Kemungkinan
Generalisasi
Penelitian kuantitatif
lebih menekankan pada keluasan informasi, (bukan kedalaman) sehingga metode ini
cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas.
Selanjutnya data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari populasi
tersebut dengan teknik random. Berdasarkan dari data sampel tersebut,
selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan sampel diberlakukan ke
populasi di mana sampel tersebut diambil).
Generalisasi dalam
penelitian kualitatif disebut dengan keteralihan. Maksudnya adalah hasil
penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan dalam tempat lain,
manakala kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat
penelitian.
e. Peranan
Nilai
Dalam interaksi
penelitian kualitatif baik peneliti maupun sumber data memiliki latar belakang,
pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan persepsi berbeda-beda,
sehingga dalam pengumpulan data, analisis dan pembuatan laporan akan terikat
oleh nilai-nilai masing-masing. Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti
tidak berinteraksi dengan sumber data maka akan terbebas dari nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan sumber data. Karena ingin bebas nilai, maka peneliti
menjaga jarak dengan sumber data, supaya data yang diperoleh obyektif.
2.
Karakteristik
Penelitian
a.
Paradigma
penelitiannya
Metodekuantitatif
:paradigma ilmiah yang berangkat dari pandangan positivisme.
Metode
kualitatif
: paradigma alamiah yang bersumber dari pandangan fenomenologis.
b.
Pendekatannya
Metode
kuantitatif
: penyebab fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisi
numerikal.
Metode
kualitatif
: pendekatannya berasumsi bahwa “subject matter” dari ilmu fisik /
alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat
metode penyelidikan yang berbeda. Induktif, berisi nilai (subyektif), holistik
,dan berorientasi proses.
c.
Sifat
penelitiannya
Metode
kuantitatif
: behavioristik – mekanistik – empiristik
Metode
kualitatif
: kebenarannya bersifat relatif, tafsiriah, dan interpretatif.
d.
Desain
Metode
kuantitatif
: berciri – ciri spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap sejak
awal, dan menjadi pegangan langkah demi langkah.
Metode
kualitatif
: berciri – ciri umum, fleksibel, berkembang, dan muncul dalam proses
penelitian.
e.
Tujuannya
Metode
kuantitatif
: metode ini untuk menunjukkan hubungan antar-variabel, menguji teori,
mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
Metode
kualitatif :
metode ini digunakan untuk menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif,
mengembangkan realitas yang kompleks, memperoleh pemahaman makna, menemukan
teori.
f.
Teknik
penelitian
Metode
kuantitatif
: menggunakan eksperimen, survey, kuesioner, observasi, wawancara
terstruktur.
Metode
kualitatif
: menggunakan participant
observation, in depth interview,dokumentasi dan triangulasi.
g.
Instrumen
penelitiannya
Metode
kuantitatif
: meliputi tes, angket, dan wawancara terstruktur.
Metode
kualitatif
: peneliti sebagai instrumen , buku catatan, tape recorder (video/audio), kamera, dan sebagainya.
h.
Data
penelitian
Metode
kuantitatif : datanya berupa kuantitatif, hasil
pengukurannya variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
Metode
kualitatif
: datanya berupa deskriptif, dokumen pribadi, catatan lapangan, tindakan
responden, dokumen, dan lain-lain.
i.
Sampel
/ sumber data
Metode
kuantitatif
: menggunakan sampel besar, representatif, sedapat mungkin random, dan
ditentukan sejak awal.
Metode
kualitatif
: menggunakan sampel kecil, tidak representatif, purposive, snowball dan berkembang selama proses penelitian.
j.
Analisis
data
Metode
kuantitatif
: dilakukan setelah selesai pengumpulan data, dengan deduktif,
menggunakan statistik.
Metode
kuantitatif
: dilakukan secara terus – menerus dari awal hingga akhir penelitian,
dengan induktif, mencari pola, model, tema, dan teori.
k.
Hubungan
dengan respondennya
Metode
kuantitatif : hubungannya berjarak, bahkan sering
tanpa kontak, peneliti merasa lebih tinggi, waktunya jangka pendek.
Metode
kualitatif : hubungannya berupa empati, akrab,
kedudukan peneliti sama, bahkan sebagai guru atau konsultan, berjangka waktu
lama.
l.
Usulan
desain penelitiannya
Metode
kuantitatif :
luas dan rinci, literatur yang berhubungan dengan masalah dan variabel
yang teliti, prosedur yang spesifik dan rinci langkah – langkahnya, masalah
dirumuskan dengan spesifik dan jelas, hipotesisnya dirumuskan dengan jelas,
ditulis dengan rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan.
Metode
kualitatif : singkat, literatur yang digunakan
bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama, prosedur bersifat umum,
masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan, tidak
dirumuskan hipotesis karena justru akan menentukan hipotesis, fokus penelitian
ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.
m.
Lamanya
penelitian
Metode
kuantitatif : penelitian dianggap selesai jika
setelah semua data yang direncanakan dapat terkumpul.
Metode
kualitatif : penelitian dianggap selesai setelah
tidak ada data yang dianggap baru alias jenuh.
n.
Kepercayaan
terhadap hasil penelitian
Metode
kuantitatif : pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen.
Metode
kualitatif : berdasarkan pada pengujian
kredibilitas, dependabilitas, proses, dan hasil penelitian.
o.
Masalah
penelitian
Metode
kuantitatif : mengontrol variabel dan validitas.
Metode
kualitatif : memakan waktu, prosedur tidak baku,
reliabilitas keabsahan data.
p.
Penggunaannya
Metode
kuantitatif : digunakan apabila tujuan penelitian
untuk menjelaskan gejala alam. Dalam pengelolaan variabel, dapat dilakukan
secara deskriptif, korelasional, atau komparatif.
Metode
kualitatif : digunakan apabila tujuan penelitian
tidak hanya memberikan penjelasan mengenai hubungan gejala, tetapi lebih dari
itu menjelaskan alasan – alasan adanya hubungan tersebut.
q.
Kelebihannya
Metode
kuantitaif : menghasilkan teori yang kuat yang
probabilitas kebenaran dan toleransi kesalahannya dapat diperhitungkan,
kebenaran teori yang dihasilkan selalu terbuka untuk diuji kembali, analisis
yang dilakukan atas angka menghindarkan unsur subyektivitas.
Metode
kualitatif : kemampuannya memahami makna dibalik
perilaku, mampu menemukan teori baru untuk latar kebudayaan yang diteliti.
r.
Kelemahannya
Metode
kuantitatif
: tidak dapat mengungkap makna
yang tersembunyi, pengembangan teori lambat, kegunaannya rendah karena
pengambil kebijakan berada diluar penelitian.
Metode
kualitatif : hasil penelitian bersifat subyektif,
temuan teori hanya berlaku untuk latar kebudayaan yang terbatas, kegunaan teori
yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.
3. Proses Penelitian
Proses
metode dalam penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat
sirkuler.
A. Proses Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif
prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari
apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Penyimpangan antara
pelaksanaan, teori dengan praktek, perencanaan dengan pelaksanaan dan
sebagainya. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek
yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah.
Masalah harus digali
melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Dan peneliti harus
menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Supaya masalah dapat
dijawab maka masalah harus dirumuskan secara spesifik dan dibuat dalam bentuk
kalimat tanya.
Untuk menjawab
hipotesis, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan
masalah dan berfikir. Untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode /
strategi/ pendekatan / desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk
memilih metode itu adalah tingkat penelitian data yang diharapkan dan konsisten
yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu
dan kemudahan yang lain. Penelitian kuantitatif metode penelitian yang dapat
digunakan adalah metode surve, ex post facto, ekperimen, evaluasi, action
research (selain metode naturalistik dan sejarah).
Setelah metode
penelitian dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian yang
digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat berbentuk test, kuesioner,
untuk pedoman wawancara. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data
maka harus diuji faliditas dan realiabilitasnya.
Pengumpulan data
dilakukan berbenyuk populasi maupun sampel. Selanjutnya dianalaisis untuk
menjawab perumusan masalah dan menguji hipotesis. Yang diajukan dengan teknik
statistik tertentu. Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode
penelitian yang berupa jawaban rumusan masalah. Proses penelitian kuantitatif
bersifat linier, langkah- langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah,
berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data, membuat kesimpulan
dan saran.
Aspek logika adalah
pengkajian hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun hipotesis,
sedangkan aspek metodologi adalah pemilihan metode penelitian, menyusun
instrumen, mengumpulkan data dan analisisnya yang bertujuan untuk
menverifikasikan hipotesis yang diajukan.
B. Proses Penelitian Kualitatif
Proses
penelitian kualitatif walaupun peneliti kualitatif belum memiliki masalah,
tetapi dapat langsung memasuki obyek. Tahap ini disebut dirasakan, dan ditanyakan.
Tahap ke 2 adalah tahap
reduksi/fokus yaitu peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh
pada tahap 1 difokuskan pada masalah tertentu. Disini peneliti baru.
Proses penelitian
kualitatif pada tahap ke 3 adalah tahap selection yaitu menguraikan fokus yang
telah ditetapkan menjadi lebih rinci dan menguraikannya. Setelah peneliti
melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh,
maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang
diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
Hasil akhir dari data
kualitatif harus mampu menghasilkan informasi – informasi yang bermakana, bahkan
hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah
dan meningkatkan taraf hidup manusia. Cara menemukan data dengan 3 informasi
yaitu informasi deskriptif, informasi komparatif dan informasi asosiatif.untuk
latar kebudayaan yang terbatas, kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena
belum tentu dapat dimanfaatkan.
Dari uraian diatas, kita dapat
mengetahui kelemahan dan kelebihan dari masing – masing metode penelitian
tersebut, sehingga kita dapat memilih dan menempatkan dengan baik dalam
penelitian kita. Kita harus memberikan kritik dan koreksi atas penelitian kita
dari pihak lain, lebih baik lagi kalau kita bisa menggabungkan kedua metode
penelitian tersebut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Metode
penelitian kualitatif pada dasarnya adalah proses penelitian untuk memahami
yang didasarkan pada tradisi penelitian yang khas, meneliti tentang manusia dan
masyarakat. Menurut Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah
kontruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif
dan suatupertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap
individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat
ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya.
Metode
penitian kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif,
khususnya kuantitatif analitik adalah metode deduktif. Dalam metode ini teori
ilmiah yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran
selanjutnya.
Dalam
penitian kuantitatif lebih banyak menggunakan angka sedangkan dalam penelitian
kuantitatif tidak. Dengan perbedaan yang sudah kita sebutkan di atas kita dapat
mengetaui perbedaan tersebut secara jelas agar dalam melakukan penelitian,
penelitian kuantitatif maupun kialitatif kita dapat menggunakannya secara
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi
Arikunto . 2002.Prosedur Penelitian :
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Andi Prastowo.
2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods.Bandung:
Alfabeta.
Nice Post!! Semoga Lebih Bermanfaat Jangan Lupa Kunjungi Blog Saya ^^9
BalasHapusaikawafaith.blogspot.com